Rabu, 26 Agustus 2009

Noordin Makin Top

Sumber: Jambi Ekspress

Oleh: H. Adrianus Chatib

KATA-kata teroris-terorisme tidak menjadi asing lagi di telinga kita dewasa ini. Sekalipun dulu, ketika terjadi pembunuhan lewat bom terhadap manusia yang tidak jelas apa kesalahannya atau tidak bersalah sama sekali, ungkapan “teroris” sangat menyeramkan serta menakutkan.

Betapa tidak, terhadap seseorang yang melakukan tindakan kekerasan lewat bom terhadap orang lain – benar atau tidak - dituduh teroris. Disamping, tindakan teroris itu ada di mana-mana di dunia ini, mulai dari Amerika sampai ke Timur Tengah; bahkan tak terkecuali di Asia Tenggara dengan Indonesia dipandang sebagai pusat gerakannya, maka akhirnya kata teroris sudah jinak di telinga kita.

Lebih dari itu sebenarnya aktivitas yang menjijikan ini - tanpa disadari- sudah akrab saja bahkan telah dipaksa menjadi konsumsi/menu harian telinga dan mata kita.

Itulah sebabnya, Noordin M. Top (warga negara Malaysia) sebagai otak pelaku teror bom itu dengan jaringan beserta anak asuhnya setelah Dr Azahari tertembak mati beberapa waktu yang silam, menjadi semakin top dan tenar saja. Ia dikatakan masih ada, karena belum tertangkap.

Tapi, Top tidak pernah ada setiap kali terjadi pengeboman. Namun demikian, ia tetap disebut-sebut sebagai orang paling bertanggung jawab terhadap tindakan terorisme di Tanah Air kita.

Siapa sebenarnya. Noordin itu?; kenapa ia tidak kunjung tertangkap? Apa benar Noordin sudah jadi ustadz. Sedang berada dimana ia sekarang? menarik untuk ditelusuri dari sisi yang tidak biasa dilihat oleh pengamat politik.

Teroris Sebagai Bahaya Laten

Terorisme dilihat dari sejarahnya , tidak pernah lenyap dimuka bumi ini. Yang lenyap hanyalah nama atau sebutannya; berganti “topeng” dari masa ke masa. Sejak peristiwa Qabil dan Habil putera Adam AS. sang kakak membunuh adiknya; Nabi Yusuf yang dikeroyok oleh 11 orang saudaranya sampai dengan peristiwa Umar bin Khattab dan seterusnya Ali Ibn Ali Abi Thalib dibantai oleh mantan mualaf keturunanYahudi.

Gerakan teroris sudah agak lama menghilang dari pendengaran, kemudian tiba-tiba muncul lagi. Peristiwa teror yang paling hebat adalah pada 11 September beberapa tahun yang lalu di Amerika Serikat yang berakibat hancurnya Gedung World Trade Centre dan ratusan jiwa melayang.

Kalau kita runut penyebab lahirnya teroris dan terorisme tidak lepas dari persoalan: 1) ketidakadilan atau ketertindasan; 2) ketimpangan ekonomi/kemiskinan; 3) kesalahan memahami dogma agama bagi masing-masing umat; 4) niat pelaku; 5) kesempatan/ kelengahan. Kelima faktor ini saling kait berkait; yang satu disebabkan yang lain dan seterusnya, akhirnya mengerucut pada kesalahan memahami konsep jihad yang berwujud pada pembenaran (baca: dipandang terpuji) bila melakukannya.

Di saat puncak tersebut menggoda, aparat dan security sedang lengah sehingga kesempatan menganga. Kalau dikiaskan kepada koruptor dan orang maling atau perampok bahwa bukan hanya faktor niat saja yang berperan disamping faktor lainnya, tapi faktor peluang merupakan hal dominan juga; sekalipun niat ada, kesempatan tidak ada, perampokan tidak akan terjadi.

Itulah salah satu alasan bahwa terorisme dikatakan laten yang pada satu ketika ia seperti lenyap, dan pada saat lain dia muncul tanpa di duga atau karena salah duga/ perkiraan.

Dengan demikian, para pelaku teror ketika peristiwa ini hangat dibicarakan, mereka tiarap dulu atau menikmati kemenangan menurut pandangan mereka. Ingat, di saat aparat sudah tidur-tiduran atau tidur pulas, mereka akan beraksi lagi. Disitulah letak latennya terorisme itu. Lalu dimana Noordin M. Top?

Noordin Tak Kunjung Tertangkap

Noordin adalah sosok teroris yang berada di belakang aktivis terorisme yang terjun kelapangan. Terlepas dari bahwa ialah yang paling berbahaya atau tidak, bahwa ia mempunyai pengaruh besar di kalangannya dan di masyarakat dimana ia berada.

Oleh karena itu, ia sulit dan bahkan tidak mungkin ditangkap, karena ia bahagian integral dari masyarakat pencintannya.

Ada beberapa alasan kerumitan menangkap Noordin antara lain: 1) besar kemungkinan ia disembunyikan oleh masyarakat; 2) Noordin sudah menjadi ustadz panutan dimana ia bermukim baik dalam rencana sementara atau untuk berlama-lama; 3) Adanya penyandang dana yang luar biasa. Kenapa ia disembunyikan penduduk setempat. Karena, ajarannya menyentuh hati masyarakat pencintanya, walaupun ajaran tersebut belum tentu benar. Dalam arti, masyarakat sangat terkesan dengan himbauan dan penyampaian-penyampaiannya, sehingga ia ditengah pengikutnya dipandang sebagai “wali” yang suci dan penyelamat masyarakat. Justru itu, kalau ada orang yang ingin mencari, apalagi berniat untuk membunuhnya, masyarakat pencintanya berada didepan dengan segala usaha menyembunyikan keberadaannya, sehingga tangan aparat tidak bisa menjangkaunya.

Disamping itu, ia sudah menjadi ustadz (baca: guru spiritual masyarakat). Konon kabarnya, ia juga pemurah lagi dermawan. Kedermawanan seorang ustadz menjadikan rakyat pendukungnya memberikan cinta berlebihan kepadanya. Dengan alasan itu, tidak masuk akal kalau rakyat pengikutnya membukakan rahasia tempat persembunyian gurunya, sepanjang “murid” mencintainya. Selanjutnya, dengan ada dana operasional dari donatur Noordin dapat berbuat dan membuat serta bergerak kemana saja yang ia maui, seperti merakit bom yang memerlukan kecerdasan dan dana. Siapa penyandang dananya, sampai hari ini belum bisa diketahui secara pasti.

Sebaliknya Noordin sebenarnya mudah untuk ditangkap dengan alasan: 1) ia adalah orang asing di Indonesia; 2) bertetangga dengan siapapun pasti orang akan tahu dengan siapa dia yang sebenarnya; 3) kalau berada di hutan berlama-lama, ia akan makan apa kalau tidak disuplai oleh pengikut setianya.

Orang asing yang tinggal di daerah manapun gampang untuk diketahui, asal masyarakat mau melaporkannya. Di RT manapun ia tinggal, pak RTnya pasti tahu dengan warganya sekalipun orang baru. Karena ada peringatan bagi warga yang tinggal di suatu RT tanpa izin: “wajib lapor satu kali 24 jam”. Kalau begini betul-betul diterapkan bagaimana mungkin si Noordin bisa bersembunyi dan dapat lolos dari intipan warga setempat.

Kalau lolos juga, yang meloloskan di duga kuat pak RT dan warganya. Seterusnya, kalau ia tinggal dan bersembunyi di luar desa yang jauh dari pusat keramaian, ia tetap saja membutuhkan sandang, papan dan pangan. Siapa yang menyuplai keperluannya, kalau bukan masyarakat pencintanya. Ia akan mati kelaparan kalau pengikutnya tidak lagi membela dan menyampaikan makanan serta kebutuhan lain kepadanya.

Upaya

Tidaklah terlalu sulit, kalau Noordin benar-benar mau ditangkap. Dengan dua metode saja, Noordin segera akan tertangkap. Caranya adalah dengan mengupayakan; 1) agar masyarakat Indonesia 100 % menyatakan dan melakukan dengan perbuatan bahwa mereka betul-betul anti teroris. Dengan demikian, akhirnya tak sejengkalpun tanah ini dapat dihuni oleh orang asing tanpa diketahui identitas aslinya. 2) agar aparat betul-betul serius pula luar-dalam dan kapanpun serta dimanapun menangani dengan mengejar pelaku teror sampai tuntas. Bila hal itu benar-benar dilakukan, Insyah Allah dalam waktu dekat Noordin akan tertangkap. Allah ‘alam bi ayyi ardhin yakun.

Jalan Kaki Bikin Tubuh Jadi Ramping

Sumber: Okezone.com

JIKA puasa dijadikan alasan untuk libur berolahraga, maka keinginan untuk mempertahankan tubuh senantiasa ramping hanya sekadar impian. Kok bisa?

Saat berpuasa, organ pencernaan makanan dalam kondisi istirahat. Sehingga organ-organ tersebut bisa melakukan proses detoksifikasi dalam tubuh.

Proses detokfikasi yaitu mengeluarkan toksin yang kebanyakan berupa lemak di dalam tubuh. Karena tidak adanya asupan makanan yang dibakar untuk menjadi energi, maka pembakaran lemak tubuh lebih maksimal.

Nah, inilah alasannya mengapa berpuasa tidak hanya menyehatkan, tetapi juga membuat bobot tubuh senantiasa berada di angka ideal.

Bila di keseharian Anda melakukan olah tubuh dengan latihan berat, Anda bisa mencoba mengganti olahraga khusus di bulan Ramadan. Sambil menunggu waktu berbuka yang sering disebut ngabuburit, Anda bisa membakar lemak lebih banyak lagi lho!

Pilihan jalan kaki bisa menjadi olahraga tepat untuk melewati bulan Ramadan. Jalan kaki merupakan salah satu latihan kardio yang dapat menguatkan organ jantung. Olahraga murah meriah ini pun dipercaya ampuh membangun kekuatan otot paha serta betis, membuat bokong semakin kencang, dan paha jadi semakin ramping. Risiko cedera otot pun lebih rendah dibandingkan dengan olahraga lainnya.

Namun, aktivitas jalan kaki baru bisa disebut olahraga jika dilakukan secara kontinu dan minimum 30 menit setiap harinya. Untuk melatih kesehatan jantung, perhitungan zona latihannya adalah 60 sampai 80 persen dari denyut nadi maksimum.

Sebaiknya, sebelum berolahraga, lakukan peregangan atau pemanasan secara perlahan dan lembut untuk meregangkan otot dan sendi-sendi agar terbiasa dengan gerakan berjalan kaki.

Jadi, tidak ada alasan libur berolahraga kan?(nsa)

Berpuasa Bisa Sembuhkan Maag

Sumber: Okezone.com

POLA makan tidak teratur dan pengobatan yang salah dapat memperburuk penyakit maag (dispepsia). Dengan berpuasa Ramadan, keluhan maag justru bisa menghilang.

Benarkah? Bulan Ramadan datang hanya sekali dalam setahun.Tak afdal rasanya jika momen penuh berkah ini dilewatkan begitu saja. Bagi penderita maag, keinginan untuk menjalankan ibadah puasa acapkali dihantui keraguan, akankah berpuasa memperburuk kondisi maag?

Maag berasal dari bahasa Belanda yang artinya lambung. Rasa mual, mulas, perih, kembung kerap diidentikkan sebagai gejala khas maag atau dalam istilah kedokteran disebut dispepsia. Mereka yang terkena sindrom dispepsia umumnya mengeluhkan rasa tidak nyaman, nyeri atau perih di sekitar ulu hati, yang disertai rasa mual ingin muntah.

Selain itu, penderita maag biasanya juga merasakan kembung, cepat kenyang, sering sendawa, mulut terasa pahit dan nafsu makan menurun. Keluhan-keluhan tersebut terutama timbul jika mengenai saluran cerna bagian atas, termasuk kerongkongan, mulut, lambung sampai usus dua belas jari.

Terjadinya gangguan pada lambung biasanya disebabkan tidak terkendalinya produksi asam lambung. Tak jarang, asam lambung yang meluap lantas naik sampai ke mulut sehingga menimbulkan rasa asam pada mulut. Saat berpuasa, terutama 6-8 jam setelah puasa, perut yang kosong menyebabkan asam lambung meningkat sehingga memicu gejala sakit maag. Hal ini tentunya menimbulkan ketidaknyamanan dalam menjalankan ibadah puasa.

Staf Divisi Gastroenterologi FKUI/RSCM dr H Ari Fahrial Syam SpPD K-GEH MMB mengungkapkan, terdapat dua kategori dispepsia alias penyakit maag, yakni dispepsia organik dan dispepsia fungsional. Menurut Ari, dispepsia organik bisa disebabkan radang tenggorokan, tukak pada lambung atau usus 12 jari, serta adanya tumor atau polip.

Sumber potensial lainnya adalah infeksi kuman Helicobacter pylori, adanya gangguan di saluran empedu atau pankreas, penyakit hati, diabetes, serta konsumsi obat-obatan. Seseorang dinyatakan dispepsia organik manakala hasil pemeriksaan lengkap seperti rontgen dan endoskopi mengindikasikan adanya kelainan lambung, usus 12 jari, radang, tumor, dan batu empedu.

"Orang dengan dispepsia organik yang belum diobati dianjurkan tidak berpuasa, terutama jika ada tanda bahaya," ungkap Ari seraya menyebutkan tanda-tanda bahaya dimaksud. Yakni pucat, berat badan turun, muntah darah dan/atau buang air besar hitam, tidak bisa menelan, dan mereka yang terkena dispepsia pertama kali pada usia di atas 45 tahun.

Sementara itu, kabar baik datang bagi penderita dispepsia fungsional. Menurut Ari, sekitar 80 persen kasus dispepsia bersifat fungsional, yaitu setelah dilakukan endoskopi dan pemeriksaan penunjang lainnya tidak ditemukan adanya gangguan. Nah, orang dengan dispepsia fungsional biasanya justru bisa sembuh dengan berpuasa Ramadan.

"Puasa itu ditujukan untuk menjadi sehat. Dengan berpuasa, pola makan justru menjadi teratur, sehingga orang yang sakit maag pun bisa merasa lebih baik," tutur Ari.

Dengan kata lain, Ari menegaskan bahwa pada umumnya penderita sakit maag dapat berpuasa terutama jika sakit maagnya hanya gangguan fungsional. Sedangkan pada pasien dengan sakit maag kronis perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dulu. Kalaupun tetap ingin melaksanakan puasa, biasanya dokter tetap menganjurkan minum obat sehingga tidak terjadi efek yang merugikan.

Lebih lanjut Ari menambahkan, dispepsia fungsional disebabkan adanya gerakan dari lambung yang berkaitan dengan sistem saraf di lambung. Pemicunya adalah pola makan tidak teratur, kebiasaan makan camilan berlemak, minum kopi atau minuman bersoda sepanjang hari, dan merokok. Selain itu hal-hal yang bersifat psikologis seperti stres fisik maupun mental, juga sangat berperan dalam timbulnya gangguan pada lambung.

Akibat fungsi otot lambung yang kurang baik dan dinding lambung yang terlalu sensitif, ketika lambung meregang sedikit saja biasanya penderita langsung merasakan ketidaknyamanan.

"Baru makan sedikit saja sudah terasa kembung," timpal rekan sejawat Ari di FKUI,Dr H Dadang Makmun SpPD KGEH.

Mengubah pola makan dan menghindari menu makanan yang merangsang produksi asam lambung berlebih merupakan upaya pencegahan sekaligus "pengobatan" alami bagi pasien dispepsia fungsional.

Secara umum, konsep pemberian makanan untuk penderita gangguan lambung adalah mengonsumsi makanan dengan porsi sedikit tapi sering. Namun, hal ini tentunya sulit dijalankan pada keadaan berpuasa karena kita harus menahan diri untuk tidak makan dan minum selama 14 jam.

"Hal terpenting adalah, hindari makanan dan minuman yang memperberat sakit maagnya. Selain itu sakit maagnya harus dievaluasi dan diobati sesuai kelainan yang didapat," ucap Ari yang senantiasa mengingatkan pasien sakit maag untuk tidak makan berlebihan saat sahur ataupun berbuka.

Sementara itu, stres sebagai salah satu faktor pencetus umumnya akan mereda saat berpuasa. "Inti dari puasa adalah pengendalian diri, termasuk emosi. Sehingga, faktor risiko stres pada orang sakit maag justru berkurang," pungkasnya.

Terima Kasih