Minggu, 05 Juli 2009

Lebih Cepat, Tidak Lebih Baik

2009-07-02 11:10:29
Lebih cepat lebih baik mungkin tidak berlaku bagi kaum hawa. Pasalnya, wanita memang butuh waktu panjang dan kalau bisa dilanjutkan.

Kesalahan Saat Berciuman

Tunjukkan antusiasme Anda.
Selasa, 30 Juni 2009 | 17:32 WIB

KOMPAS.com — Apa yang paling dibutuhkan saat berciuman? Kemampuan mencium dan chemistry, tentunya. Jika keduanya tidak Anda miliki, ciuman pun akan terasa hambar. Sebelum Anda mulai melancarkan ciuman Anda, pastikan Anda mengetahui empat kesalahan yang sering terjadi saat berciuman.

1. Ciuman yang kasar

Sebuah ciuman seharusnya dilakukan dengan lembut dan penuh perasaan, atau panas dan penuh gairah. Namun, bukan seperti sedang diterkam oleh binatang buas. Untuk memulai sebuah ciuman, lakukan dengan perlahan, dan biarkan momen mencium itu terbangun secara alami. Memaksakan ciuman yang penuh gairah mungkin akan dianggap ceroboh oleh pasangan, jadi hindari "serangan" mendadak seperti perempuan yang tengah cemburu. Tahan diri Anda, dan perhatikan sinyal-sinyal dari pasangan. Bagaimanapun juga, mencium adalah kegiatan sebuah tim, dan jika pasangan tidak menghendakinya, Anda akan dianggap terlalu agresif. Anda perlu mengubah strategi, dan biarkan pasangan melakukan inisiatifnya.

2. Ciuman yang hambar

Sebuah ciuman tidak harus "basah", tetapi juga jangan hanya menyentuh bibir begitu saja. Libatkan sedikit lidah Anda. Jika pasangan tampak ragu mengirimkan ciumannya, dan Anda ingin memastikan apakah ia memang berniat mencium Anda, tunjukkan antusiasme Anda. Bibir yang mengatup dan kecupan sekilas akan terasa hambar buatnya. Hal ini bisa diibaratkan ketika seseorang bersalaman hanya dengan menyentuh tangan Anda. Enggak mantap, kan? Menciumlah dengan hati: serahkan seluruh bibir Anda, bukan bibir yang mengatup ketat. Tutup mata Anda supaya Anda betul-betul dapat merasakan ciumannya, dan membalasnya dengan penuh perasaan.

3. Ciuman yang bikin ilfil (karena bau mulut)

Tidak susah menghilangkan bau mulut. Makan permen mint atau permen karet, atau gosoklah gigi Anda. Mendapati cabai yang terselip di gigi juga sama sekali enggak bikin turn on. Bila mungkin, hindari makanan atau minuman yang bisa menimbulkan bau, jika Anda memang akan bertemu si dia. Yang lebih penting, ganjal dulu perut dengan makanan ringan karena perut yang kosong juga membuat mulut berbau. Pengalaman dan teknik mencium sehebat apa pun tidak akan menyelamatkan mulut yang bau. Bawa selalu permen di dalam tas, dan tawarkan kepada pasangan jika sejak awal Anda sudah mencium sesuatu yang tidak sedap.

4. Ciuman yang salah sasaran

Ciuman di pipi atau di kening memang bisa membuat Anda merasa disayangi. Namun, jika memang bermaksud mencium bibir, ciumlah bibirnya, bukan dagu, hidung, atau pipinya, apalagi jika ditambah dengan permainan lidah yang meninggalkan liur di sekujur muka. Antusiasme memang merupakan kunci dalam ciuman yang hebat, tetapi tak perlu melibatkan air liur. Jika Anda kepergok sedang melap wajah dengan tisu atau handuk, si dia juga tersinggung. Serba salah, bukan?

4 Kesalahan Saat Berciuma


Tunjukkan antusiasme Anda.
Selasa, 30 Juni 2009 | 17:32 WIB

KOMPAS.com — Apa yang paling dibutuhkan saat berciuman? Kemampuan mencium dan chemistry, tentunya. Jika keduanya tidak Anda miliki, ciuman pun akan terasa hambar. Sebelum Anda mulai melancarkan ciuman Anda, pastikan Anda mengetahui empat kesalahan yang sering terjadi saat berciuman.

1. Ciuman yang kasar

Sebuah ciuman seharusnya dilakukan dengan lembut dan penuh perasaan, atau panas dan penuh gairah. Namun, bukan seperti sedang diterkam oleh binatang buas. Untuk memulai sebuah ciuman, lakukan dengan perlahan, dan biarkan momen mencium itu terbangun secara alami. Memaksakan ciuman yang penuh gairah mungkin akan dianggap ceroboh oleh pasangan, jadi hindari "serangan" mendadak seperti perempuan yang tengah cemburu. Tahan diri Anda, dan perhatikan sinyal-sinyal dari pasangan. Bagaimanapun juga, mencium adalah kegiatan sebuah tim, dan jika pasangan tidak menghendakinya, Anda akan dianggap terlalu agresif. Anda perlu mengubah strategi, dan biarkan pasangan melakukan inisiatifnya.

2. Ciuman yang hambar
Sebuah ciuman tidak harus "basah", tetapi juga jangan hanya menyentuh bibir begitu saja. Libatkan sedikit lidah Anda. Jika pasangan tampak ragu mengirimkan ciumannya, dan Anda ingin memastikan apakah ia memang berniat mencium Anda, tunjukkan antusiasme Anda. Bibir yang mengatup dan kecupan sekilas akan terasa hambar buatnya. Hal ini bisa diibaratkan ketika seseorang bersalaman hanya dengan menyentuh tangan Anda. Enggak mantap, kan? Menciumlah dengan hati: serahkan seluruh bibir Anda, bukan bibir yang mengatup ketat. Tutup mata Anda supaya Anda betul-betul dapat merasakan ciumannya, dan membalasnya dengan penuh perasaan.

3. Ciuman yang bikin ilfil (karena bau mulut)

Tidak susah menghilangkan bau mulut. Makan permen mint atau permen karet, atau gosoklah gigi Anda. Mendapati cabai yang terselip di gigi juga sama sekali enggak bikin turn on. Bila mungkin, hindari makanan atau minuman yang bisa menimbulkan bau, jika Anda memang akan bertemu si dia. Yang lebih penting, ganjal dulu perut dengan makanan ringan karena perut yang kosong juga membuat mulut berbau. Pengalaman dan teknik mencium sehebat apa pun tidak akan menyelamatkan mulut yang bau. Bawa selalu permen di dalam tas, dan tawarkan kepada pasangan jika sejak awal Anda sudah mencium sesuatu yang tidak sedap.

4. Ciuman yang salah sasaran

Ciuman di pipi atau di kening memang bisa membuat Anda merasa disayangi. Namun, jika memang bermaksud mencium bibir, ciumlah bibirnya, bukan dagu, hidung, atau pipinya, apalagi jika ditambah dengan permainan lidah yang meninggalkan liur di sekujur muka. Antusiasme memang merupakan kunci dalam ciuman yang hebat, tetapi tak perlu melibatkan air liur. Jika Anda kepergok sedang melap wajah dengan tisu atau handuk, si dia juga tersinggung. Serba salah, bukan?

Membangun Kembali Kemesraan yang Terkikis


Simak benar-benar perkataannya agar Anda dan dia bisa lebih 'terkoneksi'.
Senin, 29 Juni 2009 | 16:28 WIB

KOMPAS.com - Setelah sekian lama menjalin hubungan dengan suami, rutinitas pun menjadi bagian sehari-hari. Kehangatan, keceriaan, bahkan bermanja-manja pun tak lagi Anda lakukan. Semua berjalan bak auto-pilot. Sedikit demi sedikit jarak pun tercipta antara Anda dan dia yang dulunya sangat erat. Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk bisa merekatkan dan menyalakan kembali bara asmara seperti dulu? Berikut adalah 5 langkah yang bisa Anda lakukan untuk menambal kembali jarak yang tercipta.

Pasang telinga, pasang hati

Mendengarkan dengan telinga berbeda dengan menyimak. Anda bisa saja mendengarkan dengan telinga, mengangguk setuju, dan menjawab sekenanya. Padahal sebenarnya Anda tak benar-benar mengerti apa yang ia katakan. Begitu pula sebaliknya ketika Anda berkeluhkesah kepadanya, si dia hanya menanggapi dingin. Itu karena Anda mendengarkan dengan telinga, bukan dengan hati, bukan menyimak. Padahal, para peneliti dan ahli psikologi semua setuju, bahwa saat mendengarkan dengan hati, alias menyimak, Anda akan lebih mudah mengerti permasalahan dan bisa mencari cara untuk membantu. Dengan berkurangnya konflik, kepercayaan pun meningkat, dan akan berujung kepada sebuah hubungan yang lebih memuaskan.

Meski terdengar mudah, untuk menyimak butuh usaha yang keras. Dibutuhkan kemauan keras untuk menyimak, dan Anda harus berada di ruang yang sama dengan si dia. Matikan televisi, ponsel, atau hal-hal lain yang mungkin bisa mengganggu. Ini dilakukan untuk memudahkan Anda menyimak, agar ia pun tahu bahwa Anda mau mendengarkannya. Berikan kontak mata, dan jangan lupa merespons pembicaraannya. Latihlah "sense" dalam menyimak dengan mendengarkan curhatan sahabat atau anggota keluarga. Lalu, pertajam lagi ketika akan menyimak curhatan pasangan Anda.

Fokus kepada sisi positifnya

Pertama kali bertemu seseorang, Anda akan memerhatikan hal-hal yang Anda sukai darinya. Seiring berjalannya waktu, Anda mulai melihat bahwa ada beberapa hal dalam dirinya yang membuat Anda tidak sreg. Lama-kelamaan, jika sifat itu tak berubah, Anda pun mulai fokus kepada hal negatif yang dimiliki pasangan. Semakin dipikir semakin besar kejelekannya, sedangkan kebaikannya makin tak terlihat. Solusinya? Ketika Anda mulai melihat sisi buruk pasangan yang tidak prinsip (misalnya, ia suka telat), cobalah untuk mengingat hal-hal positif yang ia miliki. Kalau perlu, catatlah.

Berhenti merajuk

Merajuk, atau ngambek, hanya menimbulkan ketegangan, dan tak akan menyelesaikan masalah. Jika Anda merajuk, kekasih Anda akan cenderung malas berhadapan dengan Anda. Merajuk hanya akan membuat Anda terlihat seperti anak kecil. Karena itu ketika Anda tak mendapatkan apa yang Anda mau, hadapilah secara dewasa. Jangan lupa untuk memberikan respons positif. Ketika Anda secara tak sengaja meminta sesuatu yang bisa terbaca sebagai aksi ngambek, alihkan perbuatan tersebut dengan memberikan rasa terimakasih Anda kepada pasangan. Bila pasangan Anda merasa terapresiasi, selanjutnya ia akan lebih termotivasi untuk berbuat lebih baik kepada Anda.

Lewatkan waktu bersama

Ambil contoh pasangan Katon Bagaskara dan Ira Wibowo. Mereka sudah menikah sekian tahun, jauh dari gosip, dan sepertinya akan terus berhubungan baik. Rahasianya? Suatu waktu Ira Wibowo bercerita kepada wartawan bahwa salah satu tipsnya untuk memiliki hubungan yang erat dengan Katon adalah menciptakan tanggal khusus. “Tanggal 28 adalah tanggal cinta Mama dan Papa,” cerita Ira meniru anaknya. Setiap tanggal "keramat" tersebut, Ira dan Katon berjanji, apa pun yang terjadi, mereka akan "nge-date" berdua saja.

Dengan menciptakan waktu khusus untuk berdua, pasangan akan lebih terpacu untuk merasakan dedikasi lebih terhadap pasangannnya. Namun jangan disalahartikan dengan kehadiran suami Anda hanya pada tanggal tersebut. Cobalah untuk mensyukuri keberadaan suami setiap hari dalam momen-momen khusus. Misal, ambil beberapa menit untuk memerhatikan gerak-gerik suami di pagi hari, atau di penghujung hari sebelum tidur. Pada saat-saat tersebut, bicarakan hal-hal positif. Ini akan memberi impresi positif. Ketika ia pulang dari kantor, hentikan sejenak kegiatan Anda, lalu ambillah waktu untuk menyambutnya. Dengan demikian si dia merasa dihargai, tak hanya seperti tukang pos yang sedang menyampaikan surat untuk Anda.

Sentuh lebih sering

Komunikasi secara fisik sama pentingnya dengan komunikasi emosional dalam sebuah hubungan. Sentuhan meredakan ketegangan dan menunjukkan kepada pasangan bahwa Anda peduli. Kontak fisik meleburkan banyak es penghalang dalam hubungan Anda. Sulit untuk marah dan berjauhan dari orang yang Anda sayangi jika Anda dan dia memiliki aktivitas seks yang menggebu.

Apakah Jacko (Michael Jackson) Dimakamkan Secara Islam?

Sumber: VivaNews.Com By Elin Yunita Kristanti VIVAnews – Selasa, Juni 30


VIVAnews – ‘King of Pop’ telah mangkat. Michael Jackson dinyatakan meninggal pada Kamis 25 Juni 2009 siang waktu Amerika (Jumat pagi waktu Indonesia Bagian Barat) di Rumah Sakit Los Angeles. Seperti hidupnya yang sarat kontroversi, kematiannya pun penuh tanda tanya besar.

Salah satu jadi pertanyaan publik adalah dengan upacara agama apa Michael Jackson dilepas? Pertanyaan menguat ketika tayangan televisi menunjukan jenazah Jackson hanya ditutup kain kafan ketika pelan-pelan diturunkan dari helikopter menuju sebuah ambulan, laiknya jenazah seorang muslim diperlakukan.

Spekulasi bahwa Jacko akan dimakamkan secara Islam cukup berdasar. Sebab, kabar Michael Jackson menjadi mualaf santer beredar akhir tahun 2008.
Seperti dikutip laman berita Mail Online, 21 November 2008, Michael menyatakan masuk Islam di rumah seorang rekannya di Los Angeles. Duduk bersila di lantai, mengenakan peci, Jacko dibimbing seorang imam mengucapkan kalimat syahadat.

Jackson lalu memilih nama Mikaeel, setelah menyingkirkan alternatif nama lainnya, Mustafa.

Seorang sumber kepada The Sun, mengatakan niat Jackson memilih Islam didorong penulis lagu asal Canada, David Wharnsby dan Phillip Buba, keduanya adalah mualaf. Kepada Jacko, baik Wharnsby maupun Buba mengaku Islam membuat mereka merasa jadi manusia yang lebih baik.

Jacko bukan orang pertama dalam keluarganya yang menjadi muslim. Kakaknya, Jermaine Friday jauh lebih dulu masuk Islam pada 1989. Jermaine bahkan berhak menyandang gelar haji, usai menunaikan rukun Islam kelima itu pada tahun 2008.

Kata Jermaine, Jacko sudah menunjukan ketertarikan pada Islam sejak Jermaine berganti agama pada 1989. Penyanyi ‘Black or White’ itu makin tertarik pada Islam setelah terjerat kasus pelecehan seksual pada 2005.

Lalu, berlalunya waktu membuat Jacko makin butuh pegangan. Apalagi secara dia bertubi-tubi dia didera masalah finansial dan emosional. Jacko perlu kekuatan.

“Ketika pulang dari Mekah, saya memberinya banyak buku. Dia juga banyak bertanya tentang agama saya. Saya bilang katakan pada dia Islam adalah agama yang penuh kedamaian dan indah,” kata Jermaine.

Jacko, tambah dia, membaca semua buku-buku itu. “Dia mengatakan dia bangga karena saya telah menemukan sesautu yang membuat hidup saya lebih kuat dan tenang,” tambah Jermaine.

Di dunia muslim, Jacko menempati posisi istimewa sebagai artis dunia barat yang mendobrak batas-batas kultural di era 1980-an, apalagi ditambah kabar bahwa dia sudah masuk Islam. Tak ayal, kepergian Jackson yang tiba-tiba juga mengguncang penduduk di negara-negara Islam, khususnya Bahrain, tempat dia mengungsi saat didera kasus.

“Semoga Allah mengampuninya. Dia adalah orang Bahrain, karena dia pernah tinggal bersama kami di sini,” kata Jassim Ali, seorang warga Bahrain seperti dikutip dari AP, 28 Juni 2009.

Seperti halnya di belahan dunia lain, penggemar Jacko di negara-negara Arab ikut menyalakan lilin dan menangisi kepergian sang idola.

Selamat tinggal Michael Jackson, Jacko, atau Mikaeel. Selamat jalan menuju kedamaianmu yang paripurna.

Terima Kasih